Site icon menyusui.info

ASI dan Ibu Bekerja

Seorang ibu sedang bekerja dengan membawa bayi

Seorang ibu sedang bekerja dengan membawa bayi

Memberikan ASI pada bayi memberikan keuntungan bagi bayi dan ibu. Keuntungan bagi bayi salah satunya adalah akan menjaga kesehatan bayi karena adanya zat imun yang dikandung ASI. Bagi ibu – terutama ibu bekerja – akan membantu pembentukan bonding dan menurunkan stres yang ibu rasakan di tempat kerja.

Hal-hal yang harus diperhatikan jika ibu bekerja ingin tetap menyusui:

Baca juga: Memerah ASI: Pentingnya merangsang Hormon Oksitosin

Menabung ASI Perah

Awal menabung ASI perah dapat disesuaikan dengan masa cuti berakhir dan tempat penyimpanan ASIP yang dimiliki.  ASI setiap hari berubah komposisinya sesuai usia bayi, maka semakin dekat umur ASIP yang diberikan dengan umur bayi akan semakin baik.

ASI segar lebih baik daripada ASI yang sudah disimpan. Jika jadwal kerja ringan, fleksibel, dan rumah dekat dengan kantor, ANDALKAN  ASI perahan kejar tayang (perah hari ini untuk esok hari) atau bahkan bisa pulang untuk menyusui.

Jika beban kerja yang lebih tinggi membutuhkan lebih banyak tabungan ASI perahan.

Bunda bisa tetap memprioritaskan ASIP yang lebih baru. Simpan ASI yang diperah selama bekerja, di kulkas bawah (chiller) dan gunakan ASI perahan beku yang dikumpulkan saat cuti sebagai cadangan.

Mengeluarkan ASI

Berdasarkan konsep keoptimalan pengeluaran ASI dari payudara, yang paling baik adalah isapan bayi langsung ke payudara, lalu berturut-turut perah dengan tangan, lalu perah dengan alat.

Keuntungan Memerah ASI Menggunakan Tangan

Kekurangan perah tanpa alat adalah rasa pegal kerapkali dirasakan oleh ibu-ibu yang memerah dengan tangan.

Baca juga: Memerah ASI: Cara memerah ASI dengan tangan

Keuntungan Memerah Menggunakan Alat Pompa ASI:

Baca juga: Memerah ASI: Memilih Alat perah ASI

Hal penting yang perlu diingat adalah mana yang paling dirasakan nyaman, mudah, dan sesuai dengan kondisi masing-masing untuk digunakan saat memerah karena faktor ini memengaruhi keluarnya hormon oksitosin. Tentunya disesuaikan juga dengan dana yang tersedia

Tempat Penyimpanan ASI Perah

Wadah kaca, wadah plastik polypropylene (PP), dan wadah baja dapat digunakan untuk
menyimpan ASI perahan dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Wadah untuk penyimpanan ASIP tidak perlu disterilkan, cukup dicuci dalam air panas dan sabun, lalu dibilas. Jika sabun tidak tersedia, air mendidih dapat digunakan, tetapi jika lebih nyaman untuk mensterilkannya pun tak apa.

Ketahanan ASIP:

Catatan: Letakkan ASI di bagian belakang lemari pendingin. Atur posisi ASIP beku dengan aturan First In First Out, ASI yang paling baru diletakkan pada bagian belakang dan yang akan dipakai diletakkan di dekat pintu.

Menyajikan ASI  perahan beku atau dingin

Baca juga: Memerah ASI, Menyimpan dan Menggunakan ASI Perah

Cara memberi asi perahan

  1.  ASIP diberikan oleh pengasuh bayi, bukan ibunya, karena hal ini akan memengaruhi psikologis bayi yang akan memilih menyusui langsung
    daripada diberikan ASIP melalui media-media tersebut. Hal tersebut
    juga dapat melatih pengasuh untuk mengenal respons bayi terhadap pemberian ASIP.
  2. Bayi diposisikan setengah duduk dengan kedua tangan yang ditahan oleh bedong atau tangan pengasuh.
  3. Media pemberian ASIP diletakkan di atas bibir bawah dan sedikit dimiringkan hingga ASIP menyentuh lidah, lalu biarkan bayi menjilat-jilat sendiri ASIP yang diberikan. Sangat tidak dianjurkan menuangkan ASIP ke dalam mulut bayi karena bayi dapat tersedak.
  4. Berikan ASIP di luar waktu laparnya karena jika bayi sudah mulai lapar tentu pemberian ASIP akan lebih sulit.
  5. Jika bayi telah cukup besar, Bunda bisa mempertimbangkan memberi ASI perahan yang dingin karena sebagian bayi lebih menyukainya daripada yang hangat.
Ditulis oleh: dr. Gita
Seorang dokter umum dan konselor menyusui, aktif sebagai konselor menyusui sejak tahun 2010, salah satu inisiator dan pendiri GIM.
Exit mobile version