Untuk Apa Memerah ASI?

Untuk Apa Memerah ASI? ASI perah di dalam kulkas

Tentang bagaimana cara memerah ASI sudah sering kita perbincangkan, tapi mungkin masih ada sebagian kegunaan memerah ASI yang kebanyakan ibu belum ketahui, selain untuk menyiapkan stok ASI perahan bagi ibu yang bekerja.

Boleh dibilang memerah ASI terutama dengan tangan adalah keterampilan yang wajib dimiliki setiap ibu menyusui (inget ya Bun, WAJIB, digaris bawah dan di-bold :D).

Dalam 10 Langkah Menuju Kesuksesan Menyusui yang seyogyanya dipraktikkan oleh fasilitas kesehatan, memerah ASI tercakup dalam langkah kelima, yaitu : “Membantu ibu cara menyusui yang benar, dan cara mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis”.

Selama menjalankan proses menyusui yang idealnya kita lakukan sekurang-kurangnya hingga dua tahun, hampir pasti kita akan bertemu dengan kondisi di mana kita harus memerah ASI.

Kapan Memerah ASI Dibutuhkan?

Kadang bayi baru lahir tak langsung bisa menyusu langsung dengan baik, jika kondisi ini terjadi kita disarankan untuk mulai memerah ASI sejak 6 jam setelah melahirkan.

Hal ini sangat berguna untuk memastikan asupannya cukup sejak hari pertama. ASI yang masih berupa kolostrum dapat kita perah dengan tangan, ditampung dengan sendok, dan bisa diberikan kepada bayi langsung dari sendok tersebut.

Memerah ASI juga bermanfaat untuk memacu terjadinya laktogenesis II saat ibu dan bayi terpaksa terpisah sehingga mengawali menyusui terhambat. Laktogenesis II adalah proses diproduksinya ASI matang, ASI kelanjutan dari kolostrum yang diproduksi lebih banyak, yang umumnya keluar di hari ketiga.

Untuk mensuplai kebutuhan asupan bayi saat bayi lahir prematur, sakit, atau harus dirawat di rumah sakit sehingga tidak bisa menyusu langsung atau belum bisa menyusu langsung dengan efektif.

Untuk mencegah dan menangani payudara bengkak. Saat proses laktogenesis II, payudara ibu sering kali membengkak, saat ini keterampilan memerah ASI sangat bermanfaat untuk menjaga ibu tetap nyaman. Payudara yang tegang pun sering kali membuat bayi sulit menyusu dengan baik.

Baca juga: Kapan ASI Mulai Diproduksi?

Saat puting ibu lecet parah dan menyusui langsung terasa menyakitkan, ibu dapat tetap memerah ASI dan memberikannya kepada bayi dengan cara lain. Pada kondisi ini memerah dengan tangan lebih baik karena menggunakan pompa sering kali membuat luka bertambah besar.

Untuk meningkatkan produksi ASI. Seperti menurut “rumus” ASI yang telah kita akrabi : “Semakin banyak dikeluarkan, akan semakin banyak ASI yang diproduksi”. Mengeluarkan ASI di sini bisa dengan menyusui langsung atau memerahnya. Mungkin saja kita mengawali proses menyusui dengan kurang tepat sehingga produksi ASI menjadi rendah, untuk mengejar kebutuhan bayi kita perlu ekstra memerah agar ASI menjadi banyak.

Untuk tetap memberi ASI saat ibu meninggalkan bayi dengan pengasuh lain, baik karena ibu bersekolah atau bekerja.

Baca Juga: ASI dan Ibu Bekerja

Untuk tetap mempertahankan produksi ASI saat ada jeda menyusui langsung. Misalnya saat ibu harus melakukan perjalanan yang tidak bisa membawa bayi seperti prajab, dinas luar kota, atau saat ibu harus dirawat di rumah sakit, atau ibu sedang harus mengonsumsi obat yang tidak aman untuk bayi. Tetap memerah ASI menjaga agar produksi ASI ibu tidak turun saat berjauhan, sehingga kegiatan menyusui langsung dapat segera dimulai ketika ibu dan bayi berjumpa lagi.

Saat kegiatan menyusui sudah berjalan tapi ditemukan berat badan bayi kurang dari yang diharapkan. Memerah ASI bermanfaat untuk meningkatkan produksi ASI sekaligus dapat digunakan sebagai suplementasi sampai bayi mencapai berat yang diharapkan, sambil mengevaluasi dan memperbaiki proses menyusui.

Ketika ibu memutuskan untuk memberikan ASI perahan saja tanpa menyusui langsung. Sebagian kecil ibu merasa lebih nyaman jika tidak menyusui langsung karena satu atau lain hal, dalam kondisi ini keterampilan memerah ASI sangat membantu agar bayi tetap mendapat nutrisi terbaik.

Saat ibu menyusui ingin menolong bayi-bayi yang kurang beruntung dengan mendonorkan ASInya.

Saat kita mengolah MPASI dan perlu membuatnya lebih berkalori, kita dapat mengganti komponen air yang diperlukan dengan ASI perahan.

Sangat banyak ya manfaat dari memerah ASI. Jadi… saat bunda melahirkan nanti, jangan lupa segera belajar memerah ASI 🙂

Ditulis oleh: dr. Fitra
Seorang dokter umum dan inisiator berdiri Gema Indonesia Menyusui, seorang konsultan menyusui (IBCLC) dan aktif sebagai konselor menyusui sejak 2007.