Gumoh pada Bayi (Refluks)

Gumoh pada Bayi (Refluks) menyendawakan bayi - foto:kellymom.com

Gumoh atau muntah kecil merupakan hal normal bagi bayi sehat. Dr. Gregory White, advisor La Leche League (LLL) berkomentar, “Gumoh seperti kegiatan rutin rumah tangga dan bukan masalah medis”. Sangat normal terjadi pada bayi karena lambungnya yang belum sempurna gagal menahan isi lambung, sehingga apa yang diminum bayi sangat mengalir kembali ke kerongkongan. Gumoh adalah bagian dari refluks, yaitu kondisi di mana ASI dan asam dari perut mengalir kembali menuju esophagus, bayi mungkin memuntahkan ASI (muntahan kecil). Biasanya terjadi setelah bayi menyusu, tetapi juga dapat terjadi 1-2 jam setelah menyusu. Umumnya gumoh dimulai pada bayi umur 0-3 bulan, kadang sampai 1-3 kali sehari, puncaknya pada usia 2 – 4 bulan dan mulai berkurang pada usia 7 – 6 bulan, dan menghilang ketika bayi menginjak usia 12 bulan.

Refluks lebih umum pada bayi-bayi yang pernah diberi minum menggunakan selang, kelebihan pasokan ASI atau aliran ASI yang terlalu deras, sensitif terhadap makanan dan mungkin ada masalah perut. Menyusui sebaiknya tetap dilanjutkan karena penelitian menunjukkan bahwa bayi yang disusui memiliki potensi refluks atau gumoh yang lebih kecil, bahkan kalaupun terjadi refluks mungkin tidak memberi gejala apapun (Lawrence 1994).

Terlihat satu atau lebih tanda pada bayi yang merupakan indikasi refluks, seperti: sering bersendawa atau cegukan, muntah, sering bangun malam, kenaikan berat badan buruk, kesulitan menelan, menangis tiba-tiba, dan melengkung ketika menyusu. Pada bayi dengan kondisi medis gastroesophageal reflux (GER) kondisi refluks ini berjalan lebih berat dan bisa menyakitkan, bayi kadang menangis dan rewel. Jika bayi menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang buruk, kenaikan berat badan yang kurang, atau penyakit paru-paru, pemeriksaan medis perlu dilakukan.

Bayi lebih jarang gumoh jika disusui dengan posisi yang lebih tegak, hingga ASI tidak mengalir kembali dengan mudah. Menyendawakan bayi setelah selesai menyusui, dan pemberian ASI sedikit-sedikit tetapi sering juga biasanya dapat membantu mengatasi gumoh. Memeluk dan menggendong bayi membuatnya lebih nyaman, membantu menenangkan bayi ketika merasa sakit karena gumoh.

Referensi:
lalecheleague.org
kellymom.com
40 Hours Breastfeeding Counseling Course, WHO/UNICEF

Ditulis oleh: Admin GIM
Kami adalah yayasan non profit yang bergerak di edukasi pemberian nutrisi bayi dan anak sejak lahir hingga usia 2 tahun